[QLC] Rencana-Nya
[QLC] Rencana-Nya


Rencana-Nya

 

Rencana-Nya memang selalu yang terbaik. Cara-Nya bekerja memang unik. Tidak ada yang bisa menebak atau mengerti bagaimana Ia bisa memainkan seisi dunia. Seringkali yang berharap terlalu tinggi dibuat kecewa, yang berjuang sangat keras dibuat kalah dengan cara-Nya. Tetap bersyukur, bersabar dan ikhlas dalam menjalani semuanya. Yakin, kita pasti bisa dalam mewujudkan atas apa yang kita impikan, berusahalah dengan semaksimal mungkin.

Perjuangan? Ya, tentu saja untuk sampai dititik bukan hasil dari menjentikkan jari. Setelah mengalami penolakan, keputus-asaan, ragu dan khawatir dengan masa depan sendiri dan masalah-masalah lainnya aku akhirnya bisa berada dititik ini. Tentu hal ini tidak lepas dari doa orang tua dan dukungan dari orang-orang terdekatku.

Sampai akhirnya, disinilah aku sekarang. Menjadi salah satu mahasiswa di Universitas Galuh Ciamis, Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi. Lintas jurusan? Iya, banyak teman yang menyayangkan hal itu, bahkan guru yang mengenalku di sekolah dulu tidak menyangka dan menyayangkannya. Akupun tidak menyangka, tapi ini pilihanku dan ini hasil dari perjuanganku.

Dari sana, aku mulai membenahi diriku sendiri dan mencoba mengenali kembali diriku sendiri, sebenarnya minat dan bakatku ada dalam hal apa. Tak lupa aku meminta petunjuk-Nya, meminta yang terbaik untuk kehidupanku bagaimana. Karena Allah SWT menjelaskan dalam firman-Nya, “Mintalah bantuan (kepada Allah) melalui ketabahan dan do’a.” (Q.S Al-Baqarah: 45).

Lama bergelut dengan pemikiran sendiri, akhirnya aku sedikit mendapat pencerahan. Aku akan mencoba peruntunganku untuk melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi, urusan biaya? “Jangan bingung soal biaya, rezeki pasti ada dan tanpa disangka-sangka. Dan diperguran tinggi banyak beasiswa-beasiswa kalau kamu mau, asal kamu terus berusaha dan mencari tahu. Niatin bener-bener juga untuk sekolah, jangan asal sekolah dan asal pilih jurusan. Sesuain dengan minat dan bakat.” Kurang lebih seperti itu kata Guru BK-ku yang membuatku sedikit optimis dengan keputusanku saat itu.

“Melanjutkan keperguruan tinggi? Tidak.. tidak.. mau jurusan apa? Dimana? Dan juga hey uang dari mana Ma? Bekerja? Boleh, tapi mau kerja apa? Emang kamu bisa apa? Menikah? Oh, God.. tidak, jodoh belum terlihat batang hidungnya. Maa, bisa kamu apa sih?” rentetan pertanyaan berputar diotakku, banyak sekali kemungkinan yang kupikirkan saat itu yang membuatku bingung sendiri. Sesekali ku tersenyum sendiri menertawakan pikiran konyolku yang muncul di otak.

Mengeluh, sebagian orang pasti ada yang selalu saja mengeluh dan bertanya-tanya. Kenapa hal yang terjadi kadang tidak sesuai dengan apa yang diinginkan. Membuat kita dipaksa untuk menerima dan melewatinya dan membuat kita terbiasa dengan hal tersebut. “Apabila sesuatu yang kamu senangi tidak terjadi, maka senangilah apa yang terjadi.” (Ali bin Abi Thalib). Jadi, tidak ada jalan lain, selain yaudah lah yaa, jalani aja dan lakukan yang terbaik.

Melanjutkan ke bangku sekolah menengah atas, itu pilihan orang tuaku. Untuk jurusan aku sendiri yang memilih, IPA. Diawal-awal memang tidak ada masalah, semua berjalan sebagaimana mestinya. Sampai akhirnya, “Eh ini teh gimana, maksudnya apa.. gapaham. Tidak bisa,  aku tidak bisa dibidang ini. Tidak, ini tidak sesuai dengan minat dan bakatku. Ya Allah, kurasa aku salah ambil jurusan.” keluhku waktu itu.

Sekolah menengah kejuruan, jurusan teknik gambar bangunan. Itu langkah awal menuju cita-citaku. Namun sayang, rencana tinggalah rencana. Orang tua tidak mengijinkanku terjun ke bidang itu. Bukan tidak ingin memperjuangkan keinginanku bersekolah di jurusan itu, tapi aku sendiri pun menjadi ragu dengan kemampuanku sendiri dan melihat kondisi ekonomi keluarga buatku berfikir kembali. Lagipula, apapun keputusan orang tua pasti yang terbaik untuk anaknya kan? Kalaupun memaksakan, orang tua tidak ridha. “Ridha Allah tergantung pada Ridha orang tua dan murka Allah tergantung pada murka orang tua” (H.R at-Tirmidzi)

Sampai akhirnya, di akhir masa SMP aku sedikit mengetahui minat dan bakatku sendiri dalam hal apa. Aku suka menghitung dan tanganku sedikit berbakat di bidang gambar atau design. Bersekolah dijurusan design atau arsitektur, itu rencanaku. Dengan mantap, aku menetapkan cita-citaku ingin menjadi Arsitektur.

Kenapa bingung, emang gapunya Cita-cita? Tentu saja dulu aku mempunyai cita-cita. Yaps, dulu. Dibangku sekolah dasar dengan percaya diri aku menjawab ingin menjadi Dokter. Berbeda dengan jawaban dibangku SMP, aku bercita-cita ingin menjadi Guru. Kalau sekarang dipikir-pikir, lawak sekali aku waktu itu. Entah atas dasar apa aku memilih cita-cita ingin menjadi dokter dan guru.

Tapi kita juga perlu usahakan. Sebagaimana firman Allah SWT “Sesungguhnya Allah tidak akan merubah suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri” (Q.S Ar-Ra’d: 11). Bisa-bisanya aku bodoamat dengan kehidupanku sendiri dan sekarang bingung dengan arah hidupku sendiri.    

Hidup jangan sekedar hidup, hidup adalah pilihan dan hidup butuh perjuangan. Aku melupakan hal-hal tersebut. Allah Maha Pencipta juga Maha Pengatur, segala sesuatu yang Allah ciptakan pasti juga telah diatur dan direncanakan-Nya. Sebagaimana Allah SWT berfirman “Dan tidaklah kuciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaku” (Q.S Adz-Dzariyat: 56).

Satu pertanyaan yang membuatku berfikir keras waktu itu. Mudah saja sebenarnya untuk menjawab pertanyaan itu. Melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi, bekerja atau menikah. Namun, entah kenapa waktu itu otakku stuck memikirkan jawabannya. Bingung, bingung dengan arah hidup sendiri. Karena selama SMA ini aku memang tidak ambil pusing dengan semua itu. Aku mengikuti arus kehidupan saja. Toh semuanya udah diatur oleh Allah.

“Apa rencanamu setelah lulus dari SMA?”

Perihal khawatir, ragu akan kemampuan diri sendiri dan bingung dengan tujuan hidup pasti pernah dialami oleh setiap orang. Apalagi diusia menginjak dewasa. Dimana diusia itu orang rentan sekali galau. Tidak, bukan hanya perihal asmara. Tapi juga tentang kehidupan yang dijalani. Seperti halnya karier dan kondisi finansial.

(Karya: Irma)




KONTAK

  • https://www.instagram.com/ldkrm.unigal/
  • https://web.facebook.com/ldkrm.unigal.7
  • https://www.youtube.com/channel/UCtREDahXLODDvqz48phcO-A
  • https://twitter.com/ldkrm_unigal

LOKASI UNIGAL

DIKELOLA OLEH

Admin
Lembaga Dakwah Kampus Raudlatul Muttaqin Universitas Galuh

2024 © Lembaga Dakwah Kampus Raudlatul Muttaqin Universitas Galuh